Site Info

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Ervin Hasibuan

Minggu, 12 Desember 2010

Anak Hilang, Ibuk Takut di Mutilasi

Seorang wanita muda berpkaian lusuh menangis saat mendatangai Kantor KSP Polresta Padang, Jumat (11/12)  kemarin. Dia ditemani  seorang adik perempuannya. Mereka melaporkan anaknya yang hilang sejak Kamis (11/12).  Raut wajahnya  sedikit layu. Katanya, dia takut anaknya hilang  karena di culik dan dimutilasi seperti  isu yang sedang beredar saat ini.

Wanita muda yang bernama Efrita (36) adalah warga Belakang Tamsis, Kecamatan Padang Timur. Anaknya yang dilaporkan hilang itu bernama Aldi (8), dan masih sekolah, kelas III, di SD 05 Padang. Ia menghilang dari rumahnya sekitar pukul 13.00 WIB. Sampai Jumat (11/12) kemarin, anaknya itu belum juga kembali kerumah.

Beredarnya isu  tetang penculikan anak dan mutilasi, atau pengambilan sebagian organ tubuhnya, membuat Efrita cemas. Ia takut anaknya menjadi alah satu korban isu tersebut.Efrita  melaporkan kejadian  itu ke polisi dengan harapan anaknya bisa kembali kepangkuannya dengan kondisi selamat agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga.

Katanya, Aldi adalah anak pertamanya dari dua bersaudara. Ia masih duduk di kelas III SD. Sekolahnya di SD 05 Padang yang lokasinya dekat dengan Kampus Tamsis. Aldi adalah anak penurut kepada orang tua. Tidak nakal. Biasanya, Aldi tidak pernah jauh dari lingkungan rumahnya meski ia sedang bermain-main bersama kawanan sebesar dia.

Sejak isu penculikan anak itu mulai beredar, Afria  selalu rutin mengantar dan menjemput Aldi pulang dari sekolah. Bahkan, sebelum Aldi dinyatakan hilang dari  rumah, saat itu Aldi sehabis dijemput oleh ibunya dari sekolah. "Sepulang sekolah saya jemput Aldi dan membawanya kerumah," terang Efria.

Sesampai dirumah, Aldi menganti pakaian seragam sekolahnya dengan pakian biasa. Kemudian tanpa ada pamit  sama orang tuanya, ia keluar dari rumah. Awalnya Efria menduga anaknya, ingin pergi main-main bersama kawan-kawan seperti biasa. Karena itu, Efria tidak menanyakan Aldi mau kemana. "saya kira dia hanya ingin main bersama kawannya, makanya saya biarkan saja," ungkap Efria.

Sampai sore menjelang maghrib, Aldi belum juga kembali kerumah. Efria dan keluarganya menjadi cemas, sebab ini tak seperti biasanya. Sebab sudah terlalu sore Aldi belum juga datang. Biasanya sekitar pukul 15.00 WIB, Aldi sudah berada di rumah. Selama ini lokasi tempat main bersama kawan-kawannya hanya disekitar rumahnya.

Efria mencoba menanyakan keberadaan Aldi kepada kawan-kawanya. Namun tak satupun yang tahu dimana keberadaannya. Bahkan Efria juga telah menanyakan  kepada para tetangga. Mereka juga satupun tak ada yang tahu keberadaan Aldi. Hal ini membuat Afria semakin cemas. "Saya sudah tanya semua tetangga tapi mereka tak tahu di mana anak saya," kata Efria sambil menghapus Airmata.

Sampai malam harinya Aldi juga belum pulang. Pencarian pun dilakukan  keluarga Efria dengan menelusuri jalan-jalan kota. Bahkan sampai ke Teluk Bayur dan Lubuk Buaya. Pencarian mereka hanya sia-sia saja, sebab Aldi tak ditemukan juga.

Kata Efria, anknya itu normal dan tidak ada keterbelakangannya. Biasanya setiap dia pergi main pasti tahu jalan kembali kerumah. Efria hanya berharap anaknya masih dalam kondisi sehat dan selamat. Efria juga tak mau anaknya menjadi korban penculikan dan mutilasi seperti yang di isukan.

KSPK Shief "B" Polresta Padang Ipda Barry Juana membenarkan peristiwa tersebut dan saat ini laporan Efria telah diterimanya. Katanya pihaknya kan mencoba melakukan pencarian Aldi. Namun sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah Aldi diculik atau sedang kesasar di daerah lain. "Kita akan bantu Efria untuk mencari anaknya, mudah-mudahan Aldi ditemukan dalam kondisi selamat," kata Berry. (hsb)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

Ervin Hasibuan Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template