Site Info

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Ervin Hasibuan

Sabtu, 08 Januari 2011

10 Tahun Tertinggal PT Kage Timber Lestari Dijarah

Peralatan dan material bangunan PT Kage Timber Lestari di Ulu Gadut Kecamatan Pauh milik Bank BNI Riau, di jarah para pencuri.  Dua tersangka yang diduga sebagai penjarah ditangkap anggota Intel Polresta Padang, sedang membawa kayu material banguna tersebut, dengan menggunakan mobil L 300  saat melintas di Jalan Alai. Jumat (7/1) sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut keterangan dua terangka yang bernama Wardi Santoso (28) warga koto Baru Limau Manis Kecamamatan Pauh, dan Hen Runcing (35) warga Kubu Dalam Kecamatan Padang Timur ini,  rencananya kayu-kayu tersebut akan dijual ke salah satu toko bangunan yang ada di Siteba. Namun nasib sial, kali ini aksinya berakhir di tangan Polisi. Dua pelaku ini diduga adalah petugas penjaga bangunan PT tersebut. Akibat perbuatan mereka, kerugian yang dialami pemilik, mencapai milliyaran rupah.

Setelah dilakukan pengembangan, ternyata kayu-kayu tersebut berasal dari material bangunan PT Kage Timber Lestari di berada Ulu Gadut. Karena PT ini sudah tidak beroperasi lagi, mereka nekat menjarah barang-barang yang ada di dalamnya serta material bangunannya. Termasuk kayu dan atap dari PT tersebut.

Saat pengembangan ke TKP, petugas berpakaian pereman itu  sempat melihat aksi beberapa orang yang diduga adalah rekan dua tersangka itu. Namun setiba polisi di TKP mereka berhasil kabur. Karena takut, mereka lari terbirit-birit masuk kedalam semak. polisi  mencoba mengejar para pelaku, namun mereka tidak ditemukan karena diduga mereka telah menguasai medan.

Dari pantauan POSMETRO dilapangan, Lokasi PT ini memang terlihat sudah lama kosong.  Sekeliling pagarnya sudah terbalut rumput, sehingga dari luar tidak bisa di lihat apa aktivitas mereka di dalamnya. Di Kawasan PT tersebut ada sekitar tiga bangunan yang ukurannya cukup besar. Namun karena tertutup pagar, hanya dua bangunan yang terlihat dari luar.

Penjarahan mereka lakukan diduga sudah berlangsung cukup lama. Menurut keterangan beberapa warga, bangunan tersebut sudah tutup sejak sekitar 10 tahun yang lalu. Dulu PT tersebut adalah milik Gusman Daus. Mungkin karena ada permasalahan utang dengan pihak Bank BNI Riau, PT tersebut akhirnya disita oleh pihak Bank.

Sejak itu, PT Kage Timber Lestari ini menjadi kosong, bahkan sudah 10 tahun lamanya. Mungkin karena telah lama ditinggal, pelaku yang tertangkap bersama rekannya nekat menjarah isi dan material bangunan tersebut. Kabarnya, Dua Unit mesin Klarak atau mesin pengangkat kayu dan satu genset senilai Rp 800 juta yang ada didalamnya telah berhasil mereka jual.

Bukan itu saja, satu persatu material banguna tersebut mereka pretelin. Agar kegiatan mereka tidak diketahui, mereka hanya membuaka kayu dan atap bangunan bagian belakang, sementara bagian depan dibiarkan. Saat masuk kedalam ruangan PT tersebut, bagian atap sudah terlihat terbuka bahkan kayu-kayunya sudah dibuka. Yang tersisa hanya besi krangka atap.

Disekitar bagunan udah dirimbuni rumput dan kayu. Saat dilakukan penyisiran disekitar lokasi, puluhan tumpukan kayu ditemukan tersimpan di dalam rimbunan rerumputan. Kondisinya sudah siap untuk jual. Kabarnya mereka mengangkut kayu-kayu tersebut pada malam hari.

Meski polisi telah menangkap dua pelakunya bersama barang bukti, polisi belum bisa menjadikan mereka sebagai tersangka. Sebab, setelah dilakukan pemeriksaan di Polsek Pauh, tidak ada laporan terkait peristiwa penjarahan tersebut. "Kita kesulitan untuk menahan mereka, sebab secara pasti kita tidak mengatahui siapa pemiliknya sebenarnya, bahkan laporan penjarahan yang mereka  lakukan tidak ada di Polsek setempat atau di Polresta Padang," ungkap Kapolresta Padang Kompol M Seno Putro.

Untuk memastikannya, pihaknya akan melakukan kordinasi dengan BNI Riau terkait kepemilikan bangunan PT tersebut. "Kita akan kordinasi dengan pihak Bank BNI Riau. Setelah itu, kita baru bisa menahan tersangka," pungkas Seno.(hsb)   
Continue Reading...

Embat Motor Kawan Warga Mentawai di Tangkap

Bermodus berkunjung kerumah kawan.  Dayat Armin  (22) warga mentawai nekat mencuri motor kawannya sendiri di jalan Ranah, Komplek Wisma Utama, Kecamatan Padang Selatan. Namun sayang sebelum menjual motor jenis Blade warna hitam itu, pelaku keburu ditangkap polisi. Kamis (6/1) sekitar pukul 19.00 WIB.

Dayat Armin tertangkap di Panti Asuhan Purus, setelah korban yang bernama andrelius warga mentawai yang tinggal di Jalan Ranah, Komplek Wisma Utama, Kecamatan Padang Selatan ini melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Padang Selatan. Sebelum melaporkan kejadian korban sudah yakin yang mencuri motornya itu adalah kawannya sendiri.

Dari pengakuan korban kejadian ini berawal saat pelaku berkunjung kerumahnya dua hari sebelum kejadian. Hari terakhir, Pelaku keluar dari rumah dengan alasan ingin jalan-jalan. Sampai malam hari pelaku tidak pulang, sehingga korban mengunci pintu rumahnya.

Sekitar pukul 5.00 WIB, Rabu pagi, pelaku diduga masuk kedalam rumah korban melalui jendela. Melihat kunci motor terselip dimotor, pelaku secara diam-diam melarikan motor korban melalui pintu depan. Korban baru mengetahui peristiwa tersebut sekitar pukul 07.00 WIB, seusai bangun pagi.

Setelah memastikan motornya hilang, ia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsekta Padang Selatan. Kapolsek Padang Selatan AKP Nuraida yang mendapat laporan itu langsung melakukan olah TKP dan penyidikan. "Kita menanyakan dimana bisanya pelaku nongkrong, kata korban pelaku sering ke Panti asuhan di Purus," kata Nuraida.

Polisi langsung mendatangi Panti asuhan tersebut, ternyata benar, motor korban sudah ada di tempat tersebut. Dari pengakuan tersangka kepada polisi, ia meminjam motor tersebut kepada korban dengan alasan untuk menjemput baju. Namun saat ditanyakan kepada korban, ternyata alasan pelaku itu bohong.

Saat ini pelaku, telah diamankan di mapolsek Padang Selatan. Sementara motor tersebut akhirnya dikembalikan kepada pemiliknya. " Pelaku sedang kita proses di kantor, dan masih pengembangan, mana tahu dia terlibat dan komplotan pencurian motor," pungkas Nuraida. (hsb)
Continue Reading...

Pencuri Kambing Bersebo Gagal Ditangkap

Pecuri ternak kambing bersebo,  terjadi di kawasan Kampung Olo, Nanggalo, Jumat (7/1) sekitar  pukul 13.30 WIB. Namun sayang, Polisi yang melakukan pengejaran gagal menangkap pelaku. Untuk mengelabui polisi, pelaku sempat tukar nomor polisi kendaraannya.  Nomor plat kendaraan  BA 2240 TJ, diganti menjadi BA 2369 TT.

Kapolsek Nanggalo AKP Lismanowati mengatakan. Pelaku menggunakan mobil Toyota Avanza warna silver. Informasi yang didapat, pelaku lari kearah Bay Pass dan mengganti plat mobilnya. Sebelumnya, dari TKP polisi sidah mulai melakukan pengejaran, namun sesampai di Gunung Pangilun, polisi kehilangan jejak. Diduga lari kearah Bay pass.

Dari keterangan Kapolsek, empat kambing yang dicuri orang tak dikenal  (OTK) itu adalah milik Yurnalis (42)  warga Kampung Olo Nanggalo. Kejadian hilangnya kambing tersebut berawal saat kambing miliknya berada di belakang rumah. Dua di ikat dan dua lagi dilepas.

Pada saat Yurnalis keluar rumah, ia melihat ada dua orang laki-laki tak dikenal menangkap kambingnya dan menaikkannya kedalam mobil. Melihat kejadian itu korban berteriak maling dan berusaha mengeja. Namun dengan cepat, pelaku langsung masuk kedalam mobil bersama empat kambing curiannya.

Dari pengakuan Yurnalis diperkirakan pelaku lebih dari dua orang. Dari pengakuan beberapa orang warga yang ikut mengejar, dua orang yang berada di dalam mobil menggunakan sebo warna hitam. Namuan sayang saat mereka mengajar pelaku berhasil kabur.

Kapolsek Nanggalo, mengatakan pihaknya telah mencek kebenaran dua nomor plat mobil tersebut ke Kantor Samsat. Hasilnya, dua nomor polisi kendaraan yang digunakan tersangka  ternyata palsu."Dua palat nomor itu tidak terdaftar di Kantor Samsat,' jelas Losmanowati.

Pada saat mengejar, polisi sempat melakukan pengawasan di setiap persimpangan. Namun mobil yang dicurigai itu tidak ditemukan. Ada yang mengatakan diduga pelaku lari kearah Bungus. Namun Kapolsek belum bisa memastikan informasi itu. (hsb)
Continue Reading...

Dugaan Perkosaan Kapolsek Belum Terima Hasil Visum Zahra

Kepolisian Polsek Lubuk Kilangan masih menyelusuri kebenaran adanya dugaan pemerkosaan terhadap fasien Rumah Sakit Jiwa Prof Dr HB Saanin Jl Raya Ulu Gadut bernama Zahra (25) yang ditemukan warga dalam kondisi telanjang di lokasi pekeburun Ulu Gadut. Pihak Polsek Lubuk Kilangan mengaku masih menunggu hasil visum wanita yang mengalami gangguan jiwa itu.

"Kami belum mendapatkan hasil visumnya dari pihak rumah sakit Jiwa Gadur," Kata Kapolsek Lubuk Kilangan Kompol Sarminal kepada korban ini, saat dihubungi sore kemarin. Sabtu (8/1). Untuk sementara pihaknya masih mengakui bahwa darah yang keluar dari kemaluan korban adalah darah mensturasi.

Meski demikian, bukan berarti pihaknya membenarkan alasan itu, kata Sarminal anggotanya masih terus menyidik kebenaran kabar warga tentang pemerkosaan gadis yang mengalami gangguan jiwa itu.

Jumat (7/1) kemarin Direktur Rumah Sakit Jiwa Prof Dr HB Saanin, Kurniawan mengatakan, Zahra akan divisum untuk membuktikan kejadian yang sebenarnya, namun sampai Sabtu kemarin pihak kepiolisian megaku belum mendapat laporan hasil visum itu. "Setelah kita mendapat hasil visum itu, batu kita bisa melakukan tindakan selanjutnya," jelas Kapolsek.

Sarminal juga mengatakan, bila memang terbukti zahra benar di perkosa pihaknya akan melakukan tindakan secara hukum. Dan akan melidik diapa pelaku yang telah memperkosanya. Namun saat ini, pihaknya masih menyerahkan kasus tersebut kepihak rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Prof Dr HB Saanin untuk merawat dan membawa Zahra untuk divisum. "Kita tetap akan menyidik kasus ini," pungkasnya.(hsb)
Continue Reading...

Sat Lantas Polresta Padang Lanjutkan Program Tertunda

Untuk menekan angka kecelakaan ditahun 2011, Satlantas Polresta Padang akan kembali melakukan evaluasi dan memfokuskan kembali  pada kegiatan yang telah dirancang ditahun 2009. Ada tujuh program yang menjadi pokus Satlantas Polresta Padang untuk menekan angka kecelakaan di tahun 2011.

"Kita akan kembali menindak lanjuti program kita selama 2010 kemarin, ada sebanyak 7 program yang di fokuskan untuk menekan angka kecelakaan di Kota Padang," Ungkap Kasatlantas Polresta Padang Kompol Komarudin SIK. Dengan tujuh program ini diharapkan berhasil dan bisa diaflikasikan dalam berlalulintas bagi warga Padang, lanjutnya.

Disampaikannya, tujuh program akan ditindak lanjuti itu adalah  penertiban helm, dimana pengendara roda dua harus wajib mengenakan hlem standar saat berkendaraan.Kedua, Sapety Riding, seluruh perlengkapan kemanan kendaraan harus terpakai, ketiga, pelajar dilarang membawa kendaraan bila sedang berangkat ke sekolah, keempat program sayang anak, dimana orang tua yang membonceng anak wajib mengenakan helam untuk anaknya, kelima, peneritiban knalpot racing, enam, penertiban angkot nakal, dan tujuh penertiban TNKB kendaraan.

"Inilah tujuha program yang akan kita tindak lanjuti selama tahun 2011 ini, ungkap Komarudin. Ia juga mengatakan akan serius dalam menangani semua bentuk pelanggaran yang terjadi di jalanan dengan harapan selama tahun 2011 ini tingkat kecelakaan yang di kota padang bisa semakin ditekan.

Untuk itu, sebelum menekan jumlah angka kecelakaan, kata Komar, hal yang paling pertama dilakukannya adalah menekang angka pelanggaran yang sering dilakukan oleh para pengendara. Seperti Safety riding dan kelengkapan surat berkendaraan lainnya. "Bila jumlah pelanggaran bisa  ditekan otomatis jumlah kecelakaanpun bisa ditekan," jelas Komarudin.

Terkait penggunaan helm standar, lanjut Komar, berdasarkan pengalaman biasanya, seorang pengendara sepeda motor mempunyai resiko lebih besarat dibandingkan dengan seorang pengendara mobil. Untuk itu, dengan memakai helm mudahmudahan resiko kematian itu bisa diturunkan angkanya. "Kecelakaan akibat benturan pada kepala memang jadi penyebab utama kematian pada kecelakaan motor," terang Komarudin.

Untuk itu, jika tidak memakai helm, maka kemungkinan mengalami kecelakaan fatal pada kepala adalah 40 kali lebih besar dari pada yang memakai helm. Komar mengatakan , aparat kepolisian tak bosan-bosannya terus mensosialisasikan penggunaan helm tersebut kepada masyrakat Kota Padang.

Begitu juga dengan sepeda motor berkenalpot racing. Satlantas Polresta Padang akan  terus perang terhadap pelaku balap liar dan pengguna knalpot racing yang masih terus membandel. Komarudin, di setiap kali  mensosialisakan ini, selalu  mengingatkan kepada masyarakat dan oknum yang masih membandel itu agar menyayangi nyawanya.

Bahkan dalam melakukan penindakan, mereka yang tidak mengindahkan peringatan, Komarudin dengan tegas mengatakan pihaknya  tidak akan pandang bulu bagi siapa saja yang melakukan pelanggran. "Semoga ditahun 2011 ini angka pelanggran dan angka kecelakaan bisa ditekan seminim mungkin," pungkasnya. (hsb)
Continue Reading...

Aniaya Penghuni LP Muara Padang, Leher Disulut Dengan Api Rokok

Penganiayaan terhadap penghuni LP Kelas I Murao Padang. Kali ini, pelakunya bukanlah petugas lapas, melainkan seorang sopir yang berkunjung kedalam lapas tersebur. Selain dipukuli, korban juga mengaku di bakar dengan api rokok dibagian leher kiri sebanyak dua kali. Karena merasa tidak senang ayah korban melaporkan pelaku ke Polresta Padang pada Sabtu (8/1) sekitar pukul 12.00 WIB.

Penghuni lapas yang menjadi korban penganiayaan  itu bernama Iko Kurnialis (25). Ia masuk ke dalam LP karena terlibat kasus narkoba jenis ganja. Informasi yang dihimpun koran ini, pelaku yang berinisial "IY" warga Simpang Limau Bukittingi ini, adalah berprofesi sebagai sopir travel. Ia menganiaya korban saat mengunjungi korban pada Jumat (7//1) kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB.

Apa motif penganiayaan yang dilakukan oleh "IY" terhadap korban ini belum bisa diketahui pastinya. Kejadian ini dibenarkan oleh KA SPK Shief "A" Polresta Padang Ipda Bayu Wicak Sono, bahkan ayah korban bernama Afrizal (5)  warga Belakang Gajah Tongga Rt 02 Rw IV Bukttinggi, telah melaporkan kejadian itu ke Polresta Padang Sabtu kemarin. Dalam laporan yang bernomor Lp/ 47/K/I/2011-Tabes itu, Afrizal mengatakan bahwa anaknya  telah di aniaya  oleh pelaku.

Namun sayang untuk membuktikannya secara medis pihak kepolisian belum bisa melakukannya. Setelah mendapat laporan dari orang tua korban, anggota SKP Polresta Padang kemarin langsung meluncur ke LP Murao Padang untuk melihat kondisi korban. Secara kasat mata, polisi memang ada melihat tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.

"Kita melihat ada dua bekas luka bakar  di bagian leher korban seperti luka bekas api rokok," Kata Bayu. Namun sayang, saat polisi meminta kepada petugas LP untuk dibuktikan secra medis melalui visum, petugas LP menolak, dengan alasan belum ada izin dari pimpinan mereka.

Sementara itu, dari pengakuan ayah korban. Ia mengetahui kejadian itu, ketika ia mendapat telpon dari anaknya yang sedang menjalani hukuman di LP Muara Padang. Kepada ayahnya, korban mengatakan dia telah dianiaya oleh seseorang bernisial "IY", pada tanggal 14 desember lalu, sekitar pukul 12.30 WIB.

Korban mengaku pelaku telah membakar lehernya dengan menggunakan api rokok dibagian leher kirinya sebanyak dua kali. Tidak itu saja pelaku juga sempat memukul kepala dan dadanya. Korban mengaku tidal melawan karena ia sedang menjalani hukum. Karena ia tidak terima dengan perbuatan pelaku, korban akhirnya melaporkan peristiwa itu kepada ayahnya.

Setelah mendapat laporan itu, Afrizal langsung berangkat ke LP Muara Padang untuk menjenguk anaknya. "Saya melihat ada bekas luka bakar api rokok di lehernya, anak saya juga mengatakan ia dipukul oleh pelaku," kata Afrizal saat melaporkan peristiwa tersebut. Ia berharap pihak kepolisian bisa mengusut kasus tersebut.

Bayu Wicaksono mengatakan, laporan orang tua korban telah diserahkan ke bagian Reskrim Polresta Padang untuk tindak lanjutnya. Untuk membuktikan kebenaran penganiayaan itu, pihaknya juga masih menunggu sampai  pihak LP Muaro Padang membolehkan korban untuk divisum.(hsb)
Continue Reading...

Sabtu, 01 Januari 2011

Tanggal 27/4, Hari Yang Paling mendalam.



Tanggal 27/4 adalah hari yang paling  mendalam bagiku. Disitu sesuatu yang paling berharga dalam hidupku telah ditarik dan dipisahkan  dari kehidupanku. Setiap waktu selalu mengingatnya terbaring kaku di ruang tengah rumahku.  Kain berwarna  hijau yang  menutupi seluruh tubuhnya membuatku sock, saat aku baru pertama masuk kedalam rumah.
Yang paling membuatku sedih saat ia kumandikan untuk yang  terakhir kalinya. Memang sih baru itu pertama kali aku memandikannya selama hidupku. Kepalanya kuletakkan di pangkuanku, kupadangi matanya yang sudah tertut itu. Ketelinganya kubisikan kata-kata penyelasan sebuah cia-citanya yang belu kucapai. Kaharuan itu,seakan memiriskan hati ini. Kenapa tidak, dia adalah orang yang paling berjasa dan yang paling beguna dalam hidupku. Jasanya yang besar belum terbalaskan.
Tubuhnya yang gempal dan kekar itu,  telah kaku, saya tak lagi mendegar degub jantungnya yang selalu berdoa dan mencemaskanku bisa aku suatu kelak menjadi anak yang tak berguna. Meski aku tak percaya namun itu telah terjadi, dan sampai detik ini akapun belum bisa mempercayai peristiwa yang mengharukan itu.
Beribu kali kuucapkan kata maaf bila ananda punya dosa. Aku harap dia mendengar dan memaafkanku.  Aku kembali menuliskan kata hati ini, tepat pada hari perama tahun 2011. Dibalik keramaian dan kegembiraan jutaan orang yang memeriahkannya, aku terasa tersudut dan kembali tenggelam dalam lautan dalam yang  tak berdasar.
Aku telah mencoba untuk tegar, meski batin ini masih belum menerima semua yang terjadi. Aku masih ingat senyumannya, bila  ia sedang  membanggakan aku sebagai ananda. Aku masih merasakan saat ia merangkul dan menciumku. Dimana ke cemasan dan ketakutanku hilang dalam lindungannya. Tapi, payung kehidupan itu telah patah, atap berlindung itu telah roboh, langit yang tinggi itu telah jatuh hingga kedasar bumi.
Aku tahu masih banyak dosa ini, semua keinginannya belum kulakukan. Bahkan, terkadang larangnnya  masih ku langgar. Dosa itu mungkin telah menghitamkan hati ini sehingga tak terbuka untuk melirih hal yang lebih baik.  Aku ingin kembali dia berdiri di depanku, mengusap rambut ini saat memberikan nasihat baiknya. Memberiku petunjuk agar aku tak pernah tersesat dalam kehidupan hitam yang pernah kulakukan. Aku tak tahu, aku ini sudah kehilangan arah atau larut dalam nikmatnya  kehidupan yang terbatas. Kalu saja ia masih ada, mungkin aku akan dimarahi dengan kesalahanku.

Akan kusambung lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii............................................................................................................................................................................................................................................................. sampai tangan ini tak berdaya untuk menulisssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss.a




Continue Reading...
 

Blogroll

Ervin Hasibuan Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template