Isu Penculikan Anak // Jangan Orang Tak Bersalah Jadi Korban

Kapolresta Padang AKBP M Seno Putro menegaskan,  bawa tidak ada peristiwa penculikan anak di Kota Padang.  Buktinya sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke Polresta terkait korban isu penculikan anak yang berujung pada perbuatan mutilasi . Meski demikian, Seno mengimbau masyarakat agar waspada dan jangan terpancing isu yang tidak benar.

Minggu (12/12) kemarin,  akibat isu tersebut,  seorang pria stres menjadi korban penganiayaan massa. Ia dihajar karena diduga melakukan penculikan anak di kawasan Parak Kopi Kecamatan Padang utara. Seno mengatakan, perlakuan warga itu memang diakibatkan kecemasan mereka dengan maraknya isu tentang penculikan anak dan mutilasi.

"Meski isu ini mark, diharapkan kepada warga agar jangan sempat menganiaya orang yang tak bersalah," kata Seno Senin (13/12) kemarin, diruang kerjanya.

Ia juga mengimbau kepada warga bila ada mencurigai seseorang yang tak dikenal. Diharapkan jangan sempat main hakim sendiri dan langsung membantai orang tersebut tanpa di ketahui apa dan siapa dia sebenarnya. Solusi yang paling mantap, kata Seno, laporkan ke Rt atau Rw setempat. Kalau memang terbukti bersalah, biarlah Rt atau Rw yang menyerahkannya ke polisi.

Terkait dengan laporan warga Parak Kopi tentang penganiayaan lelaki stres bernama Andi kemarin, Seno mengatakan telah diselesaikan dengan kekeluargaan. Karena melihat kondisi Andi memang ada  gangguan jiwa, polisi akhirnya mengembalikannya ke keluarganya. "Orang stres tidak bisa dilakukan pemeriksaan," jelas Seno.

Dikatakannya, perlakukan warga terhadap Andi adalah salah satu  bentuk kekesalan warga terhadap beredarnya  isu penculikan anak itu. Namun dengan tegas Seno mengatakan, belum ada laporan terjadi penculikan anak di Kota Padang. Meski demikian, Seno juga mengimbau kepada masyarakat jangan sampai lengah, dan selalu waspada, bukan hanya dengan isu penculikan anak, namun juga dengan bentuk kejahatan lainnya.

Katanya, bagi orang tua diharapkan agar selalu menjaga anaknya. Bagitu juga dengan pihak sekolah, pada saat pulang sekolah, agar selalu memantau anak muridnya. Jangan memperbolehkan anak tersebut dijemput oleh orang yang tak dikenal dengan gurunya, meski mengaku sebagai keluarga anak tersebut. "Untuk itu, setiap orang tua harus memberitahukan kepada guru, siapa saja yang boleh menjemput anaknya sepulang sekolah," ibaunya.(hsb)